Profil

BANGUN RUANG

Kamis, 10 November 2011

BANGUN RUANG

1. KUBUS


Kubus adalah sebuah benda yang dibatasi oleh enam bidang datar yang masing – masing berbentuk persegi yang sama dan sebangun atau kongruen.
Sifat – sifat kubus :
a) Semua sisi kubus berbentuk persegi
b) Semua rusuk kubus berukuran sama panjang
c) Setiap diagonal bidang pada kubus memiliki ukuran yang sama panjang
d) Setiap diagonal ruang pada kubus sama panjang
e) Setiap bidang diagonal pada kubus berbentuk persegi panjang

Luas permukaan kubus :
= 6 x luas persegi

Volume kubus :
= sisi x sisi x sisi

2. BALOK

Suatu bangun ruang yang dibatasi oleh enam persegi panjang, dimana setiap sisi persegi panjang berhimpit tepat satu sisi persegi panjang yang sehadap dan kongruen.
Sifat – sifat persegi panjang :
a) Sisi balok berbentuk persegi panjang
b) Rusuk – rusuk yang sejajar memiliki ukuran yang sama panjang
c) Setiap diagonal bidang pada sisi yang berhadapan memiliki ukuran yang sama panjang
d) Setiap diagonal ruang pada balok memiliki ukuran yang sama
e) Setiap bidang diagonal pada balok berbentuk persegi panjang

Luas Permukaan Balok
= 2 x ( pl x pt x lt )

Volume Balok
= p x l x t

3. PRISMA

Prisma adalah benda ruang yang dibatasi oleh dua bidang yang sejajar (bidang alas dan bidang atas) dan oleh bidang lain (bidang tegak) yang saling berpotongan menurut rusuk – rusuk sejajar.
Sifat – sifat Prisma :
a) Prisma memiliki bentuk alas dan atas yang kongruen
b) Setiap sisi samping bagian prisma berbentuk persegi panjang
c) Prisma memiliki rusuk tegak
d) Setiap diagonal bidang pada sisi yang sama memiliki ukuran yang sama

Luas Permuaan Prisma
= 2 x luas alas + (keliling alas x tinggi)

Volume Prisma :
= luas alas x tinggi

4. LIMAS

Limas adalah benda ruang yang dibatasi oleh sebuah bidang alas yang berbentuk segi-n dan oleh bidang – bidang sisi tegak yang berbentuk segitiga.
Sifat – sifat Limas :
(i) Limas segitiga
a) Mempunyai 4 bidang sisi berbentuk segitiga
b) Mempunyai 4 btitik sudut
c) Mempunyai 6 rusuk
d) Mempunyai titik puncak
e) Mempunyai alas yang berbentuk segitiga
f) Jarak titik puncak ke alas disebut tinggi

(ii) Limas Segi Empat
a) Mempunyai 5 bidang sisi, 4 berbentuk segitiga dan 1 persegi panjang
b) Mempunyai 5 titik sudut
c) Mempunyai 8 rusuk
d) Mempunyai alas berbentuk persegi panjang
e) Mempunyai titik puncak
f) Jarak antara titik puncak dengan alas disebut tinggi

Luas Permukaan Limas
= luas alas + jumlah luas sisi tegak

Volume Limas
= 1/3 x luas alas x tinggi

5. TABUNG

Tabung adalahbangun ruang yang dibatasi oleh bidang alas dan bidang yang masing – masing berbentuk lingkaran dan jari – jari yang sama dan oleh sebuah bidang lengkung.
Sifat – sifat Tabung :
a) Mempunyai 3 buah sisi, yaitu sisi atas, sisi alas, dan selimut
b) Tidak mempunyai titik sudut
c) Memiliki sisi lengkungan yang selimut tabung
d) Bidang atas dan alas berukuran sama berbentuk lingkaran

Luas Selimut Tabung
= 2 x (phi) x r x tinggi

Volume Tabung
= (phi) x r x r x tinggi

6. KERUCUT

Kerucut adalah bangun ruang yang dibatasi oleh alas berbentuk lingkaran dan sebuah bidang lengkung / selimut.
Sifat – sifat Kerucut :
a) Mempunyai 2 bidang sisi, 1 berbentuk lingkaran dan 1 sisi lengkungan.
b) Mempunyai 1 buah rusuk
c) Mempunyai alas berbentuk lingkaran
d) Mempunyai titik puncak
e) Jarak antara titik puncak ke alas disebut tinggi

Luas Sisi Kerucut
= luas alas x luas selimut

Volume Volume
= 1/3 x (phi) x r x r x tinggi

7. BOLA

Bola adalah bangun ruang yang dibentuk oleh daerah setengah lingkaran yang diputar sejauh 360° dengan sumbu putarnya adalah diameter setengah lingkaran.
sifat – sifat bola :
bola tidak memiliki tinggi, tidak mempunyai rusuk maupun titik sudut. Bola hanya mempunyai sebuah sisi lengkung yang disebut Kulit Bola.

Luas Sisi bola
= 4 x luas lingkaran

Volume Bola
= 4/3 x (phi) x r x r x r

Bilangan Romawi

Senin, 07 November 2011

BILANGAN ROMAWI

A. Mengenal Bilangan Romawi
Dari semua macam bilangan yang telah kita pelajari, ada satu lagi bilangan yang akan kita pelajari, yaitu bilangan romawi. Secara umum bilangan romari terdiri dari 7 angka (dilambangkan dengan huruf) sebagai berikut :



Untuk bilangan yang lain, dilambangkan oleh perpaduan dari ke tujuh lambang bilangan romawi tersebut.

B. Membaca Bilangan Romawi
Pada sistem bilangan romawi, tidak dikenal bilangan 0 (nol).
Aturan dalam membaca bilangan romawi, adalah sebagai berikut :
1) Aturan Penjumlahan
a) Jika lambang yang menyatakan angka lebih kecil terletak di kanan, maka lambang – lambang romawi tersebut dijumlahkan.
b) Penambahannya paling banyak tiga angka
Contoh :
i. II = I + I, artinya :
= 1 + 1
= 2
ii. XIII = X + I + I + I, artinya :
= 10 + 1 + 1 + 1
= 13
iii. LXXXVII = L + X + X + X +V + I + I, artinya :
= 50 + 10 + 10 + 10 + 5 + 1 + 1
= 87
iv. CXVI = C + X + V + 1, artinya :
= 100 + 10 + 5 + 1
= 116
2) Aturan Pengurangan
a) Jika lambang yang menyatakan angka lebih kecil terletah di kiri, maka lambang – lambang romawi tersebut dikurangkan.
b) Pengurangan paling banyak satu angka.
Contoh :
i. IV = V – I, artinya :
= 5 – 1
= 4
ii. IX = X – I, artinya :
= 10 – 1
= 9
iii. XL = L – X artinya :
= 50 – 10
= 40

C. Menuliskan Bilangan Romawi
Contoh :
1) 23 = 20 + 3
= (10 + 10) + (5 - 2)
= (X + X) + (IIV)
= XXIIV
2) 66 = 60 + 6
= (50 + 10) + (V + I)
= (LX) + (VI)
= LXVI
3) 144 = 100 + 40 + 4
= (100) + (50 – 10) + (5 – 1)
= (C) + (XL) + (IV)

Perbandingan dan Skala

Perbandingan dan Skala

1. Perbandingan
Perbandingan sering muncul dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya,Amir adalah
siswa paling tinggi dikelasnya. Artinya, Amir adalah siswa paing tinggi dibanding
dengan teman-temanya di kelas.
Catatan :
 Suatu pecahan dapat diartikan sebagai perbandingan.
 Suatu perbandingan dapat dinyatakan dalam bentuk pecahan.
 Perbandingan pada umumnya dituliskan dalam bentuk paling sederhana.
Contoh :
 6 : 9 disederhanakan menjadi 2 : 3
 8 : 12 disederhanakan menjadi 2 : 3
 
2. Skala
Skala adalah perbandingan ukuran besarnya gambar dan sebagainya dengan keadaan yang sebenarnya.
Contoh :
Peta berskala 1 : 500.000 artinya 1 cm pada peta sama dengan 1 cm x 500.000 = 500.000 cm = 5 km.
Catatan :
 Skala = jarak dalam peta : jarak sebenarnya
 Jarak sebenarnya = jarak pada peta x skala
 Jarak pada peta = jarak sebenarnya : skala
Contoh :
1) Jarak pada peta 5 cm. Jarak sebenarnya 50 km. Berapakah skalanya ?
Jawab : Skala = 5 cm : 50 km
= 5 cm : 5.000.000 cm
= 1 : 1.000.000
2) Skala 1 : 500.000. jarak pada peta 9 cm. Berapakah jarak sebenarnya ?
Jawab : Jarak sebenarnya = 9 cm x 500.000
= 4.500.000 cm
= 45 km
3) Skala 1 : 750.000. jarak sebenarnya 30 km. Berapakah jarak pada peta ?
Jawab : Jarak pada peta = 30 km : 750.000
= 3.000.000 cm : 750.000 cm
= 4 cm

Bangun Datar dan Sifatnya

Sabtu, 05 November 2011

Bangun Datar dan Sifat-Sifatnya
1. Segitiga
Segitiga adalah bangun datar yang dibentuk oleh tiga ruas garis yang saling bersekutu pada satu ujungnya.

Berdasarkan panjang sisinya, segitiga dibagi menjadi 3, yaitu :
a) Segitiga sama sisi
b) Segitiga sama kaki
c) Segitiga sembarang

Berdasarkan besar sudutnya, segitiga dibagi menjadi 3, yaitu :
a) Segitiga siku – siku
b) Segitiga lancip
c) Segitiga tumpul

Sifat – sifat segitiga :
a) Memiliki tiga titik sudut
b) Terbentuk dari tiga ruas garis
c) Jumlah besar sudut dalam adalah 180°

2. Persegi Panjang
Persegi panjang adalah bangun datar segi empat yang keempat sudutnya siku – siku dan sisi yang berhadapan sama panjang dan sejajar.

Sifat –sifat persegi panjang :
a) Dibentuk dari 4 ruas garis
b) Mempunyai empat sudut siku – siku
c) Mempunyai dua pasang ruas garis yang berhadapan, sejajar, dan sama panjang.
d) Mempunyai diagonal yang sama panjang

3. Persegi
Persegi adalah bangun datar yang dibentuk oleh empat ruas garis yang sama panjang dan keempat sudutnya sama besar, yaitu masing – masing 90© atau siku – siku.

Sifat – sifat persegi :
a) Keempat sisinya sama panjang
b) Keempat sudutnya sama besar, yaitu 90© atau siku – siku.

4. Trapesium
Trapesium adalah bangun datar segi empat yang memiliki empat sisi, dua sisi diantaranya sejajar dan tidak sama panjang.

Sifat – sifat trapesium :
a) Terbentuk dari empat ruas garis.
b) Mempunyai empat titik sudut.
c) Mempunyai sepasang sisi yang sejajar.

5. Jajar Genjang
Jajar genjang adalah bangun datar segi empat yang mempunyai duapasang sisi sama panjang yang sejajar dandua pasang sudut yang sama besar.

Sifat – sifat trapesium :
a) Sisi yang berhadapan sama panjang dan sama besar.
b) Kedua diagonalnya sama panjang dan sama besar.
c) Kedua sudut yang berhadapan sama panjang dan sama besar.

6. Lingkaran
Lingkaran adalah bangun datar segi banyak yang beraturan.

Sifat – sifat lingkaran :
a) Himpunan titik yang berjarak tertentu.
b) Terdapat titik pusat lingkaran.
c) Berdiameter dan berjari – jari.
d) Besar sudutnya 360©.

7. Belah Ketupat
Belah ketupat adalah bangun datar segi empat yang keempat sisinya sama panjang dan dua pasang sudut yang berhadapan sama besar.

Sifat – sifat belah ketupat :
a) Sisinya sama panjang.
b) Sudut yang berhadapan sama besar.
c) Kedua diagonalnya saling berpotongan tegak lurus.

8. Layang-Layang
Layang – layang dalah segi empat yang berdiagonalsaling berpotongan tegak lurus.

Sifat – sifat layang – layang :
a) Berdiagonal saling berpotongan tegak lurus.
b) Mempunyai dua pasang sisi yang sama panjang.
c) Mempunyai sepasang sudut yang sama besar.

Cara Mudah Belajar Matematika SD

Jumat, 04 November 2011

Cara Belajar Matematika Dengan Mudah, mahir dipelajaran matematika dengan cepat, dan belajar matematika untuk anak. Apakah anda sedang mencari cara / tips mengajar konsep matematika yang menyenangkan (fun) dan menarik untuk anak-anak? Untuk meningkatkan motivasi belajar anak-anak dengan cara yang menyenangkan, Anda dapat mempraktikkan permainan-permainan matematika berikut ini:

1. Perburuan / Pencarian Sesuatu dengan Buku (Book Scavenger Hunt)
Ini adalah permainan (game) yang mengajarkan perhitungan dan urutan nomor (pertama, kedua, ketiga, …). Hal pertama yang dilakukan adalah berikan sebuah buku untuk masing-masing anak. Akan lebih baik lagi dan akan menghemat waktu apabila semua anak menggunakan buku yang judul dan edisinya sama, namun ini tidak menjadi keharusan. Idenya adalah anak-anak membacakan jawaban berupa sebuah kalimat atau dua kalimat atas pertanyaan yang diajukan sesuai dengan petunjuk-petunjuk yang diberikan. Yang pertama bisa membacakan jawaban adalah pemenangnya.
Contoh pertanyaan ―Temukan huruf ke-5 dari paragraf ke-3 pada halaman ke-11 setelah halaman 101?―. Anak-anak kemudian akan mencari kata ini dan menulisnya. Anda bisa juga bisa memberikan soal matematika, seperti ―Cari halaman yang dua puluh satu kurangnya dari delapan puluh empat dan temukan kata ke-7 dalam paragraf kedua dari akhir halaman?― Tingkatkan kerumitannya untuk anak-anak yang lebih tua dan permudah untuk anak-anak yang lebih muda.

2. Bentuk-bentuk Gambar
Permainan-permainan matematika untuk anak-anak, khususnya untuk anak yang lebih muda, bisa didapat dari gambar-gambar di buku atau buku mewarnai. Permainan ini menggunakan sebuah gambar yang mempunyai bentuk-bentuk yang jelas di dalamnya, misalnya balon untuk lingkaran, pintu untuk segi empat, dll, kemudian lihatlah siapa yang bisa menemukan bentuk tersembunyi yang paling banyak. Untuk anak yang lebih tua Anda dapat menambahkan bentuk-bentuk yang lainnya seperti segi delapan (octagons), silinder, dan kerucut.

3. Mencari Arah
Ini adalah permainan matematika besar untuk grup yang lebih besar. Ide pokoknya adalah untuk menunjukkan bahwa permainan matematika untuk anak-anak tidak harus hanya dilakukan dengan duduk manis di meja dengan pensil di tangan. Permainan ini dilakukan di luar ruangan (outdoor) dan menggunakan sebuah keset kaki (mat), di halaman luar dan masing-masing anak berpasang-pasangan. Salah satu anak dari setiap grup menggunakan penutup mata, sedangkan yang lainnya akan memberikan petunjuk arah untuk pasangannya.
Tujuannya adalah untuk anak-anak yang memakai penutup mata agar mengikuti petunjuk-petunjuk sehingga dia sampai ke tujuan akhir pada keset kaki yang disediakan. Triknya adalah anak yang memberi petunjuk hanya boleh memberi petunjuk-petunjuk angka dan hanya boleh menggunakan angka-angka seperti berapa langkah kaki, dan kata-kata maju, mundur, ke kanan, atau ke kiri. Anda
dapat memberi rintangan-rintangan seperti bola pantai sehingga mereka harus melakukan manuver untuk sampai ke tujuan akhir keset kaki. Anak-anak yang memberi petunjuk harus tetap di tempatnya pada saat memberikan petunjuk. Pastikan permainan ini diawasi oleh orang dewasa yang dapat memastikan bahwa anak-anak tidak bertabrakan satu sama lainnya dan terjatuh.
4. Permainan Papan (Board Game)
Permainan papan memberikan banyak pilihan kreativitas dan cara-cara menarik untuk mengajari konsep-konsep matematika untuk anak-anak. Ada banyak permainan matematika dalam bentuk permainan papan, antara lain Yahtzee dan Rummikub. Ada banyak juga permainan papan untuk anak-anak yang bisa diubah menjadi sarana melatih kemampuan matematika. Salah satu contoh adalah bermain Scrabble dan berikan tiga kali lipat point untuk setiap istilah matematika yang diucapkan.

5. Mencari Pasangan Kartu Matematika
Caranya adalah Anda menulis sebuah soal matematika pada sebuah kartu indeks, menggunakan pertambahan, pengurangan, perkalian, atau pembagian. Kemudian Anda membuat soal matematika lainnya pada kartu indeks berikutnya, yang mana soal tersebut berbeda namun memiliki jawaban yang sama dengan soal sebelumnya. Setelah Anda membuat sekitar dua belas sampai dua puluh kartu, kemudian kartu-kartu ini diletakkan terbalik. Pada saat seorang anak membuka dua kartu dengan jawaban yang sama mereka kemudian menyimpannya. Anak yang paling banyak mendapatkan kartu-kartu tersebut pada akhir permainan adalah pemenangnya.
Dengan permainan-permainan tersebut di atas, belajar matematika jadi tidak membosankan tetapi justru menyenangkan dan menantang, dimana matematika menjadi permainan bukan pekerjaan/tugas.



sumber terkait : http://kumpulantipspilihan.blogspot.com/2008/03/permainan-matematika-untuk-anak-anak.html

KELIPATAN dan FAKTOR

Rabu, 02 November 2011

KELIPATAN DAN FAKTOR

A. Kelipatan Bilangan
1. Kelipatan Suatu Bilangan
Bilangan kelipatan adalah hasil perkalian suatu bilangan dengan bilangan lain.
Contoh :
Bilangan kelipatan 2 adalah ...
1 x2 = 2
2 x 2 = 4
3 x 2 = 6
dan seterusnya.
Bilangan 2,4,6, dan seterusnya merupakan hasil dari perkalian 2 dengan bilangan lain (1, 2, 3, dan seterusnya). Jadi, bilangan kelipatan 2 adalah 2, 4, 6, 8, 10, dan seterusnya.

2. Kelipatan Persekutuan Dua Bilangan
Menentukan kelipatan persekutuan dari dua bilangan.
Contoh :
 Bilangan kelipatan 3 adalah 3, 6, 9, 12, 15, 18, 21, ...
Bilangan kelipatan 5 adalah 5, 10, 15, 20, 25, ...
Maka, kelipatan persekutuan dari bilangan 3 dan 5 adalah 15.
 36 habis dibagi 6 dan 9
Maka, 36 merupakan faktor kelipatan persekutuan 6 dan 9.

B. Faktor Bilangan
1. Faktor Suatu Bilangan
Faktor suatu bilangan adalah bilangan-bilangan yang dapat membagi habis bilangan itu.
Contoh :
Faktor bilangan 4 adalah 1, 2, 4.
Karena 1, 2, 4 dapat membagi habis bilangan 4.
a) Mengenal Ciri – Ciri Bilangan yang dapat Membagi Habis Dibagi 2, 3, 4, dan 5.
 Ciri bilangan yang habis dibagi 2
- Bilangan yang habis dibagi 2 adalah bilangan yang mempunyai angka satuan genap.
- Contoh : 20, 42, 164.
 Ciri bilangan yang habis dibagi 3
- Bilangan yang habis dibagi 3 adalah bilangan yang mempunyai angka – angka penyusunannya 3, 6,dan 9.
- Contoh :
21 habis dibagi 3, karena 2 + 1 = 3
141 habis dibagi 3, karena 1 + 4 + 1 = 6
1602 habis dibagi 3, karena 1 + 6 + 0 + 2 = 9
 Ciri bilangan yang habis dibagi 4
- Bilangan yang habis dibagi 4 adalah jika dua angka terakhir dapat dibagi 4.
- Contoh : 84, 272, 720, 2016.
 Ciri bilangan yang habis dibagi 5
- Bilangan yang habis dibagi 5 adalah bilangan yang mempunyai angka satuan 0 atau 5.
- Contoh : 30, 55, 70, 95, 200, 2005.

b) Menentukan Faktor dari Suatu Bilangan
Contoh : 8
1 x 8
2 x 4
Bilangan 8 adalah hasil dari perkalian 1 x 8 dan 2 x 4.
Maka, faktor dari bilangan 8 adalah 1, 2, 4, 8.

2. Faktor Persekutuan Dua Bilangan
Contoh :
Carilah faktor persekutuan dari 8 dan 12
- Faktor bilangan 8 adalah 1, 2, 4, 8.
- Faktor bilangan 12 adalah 1, 2, 3, 4, 6, 12.
Maka, faktor persekutuan 8 dan 12 adalah 1, 2, 4.

C. Bilangan Prima
1. Mengenal Bilangan Prima
Bilangan prima adalah bilangan – bilangan asli yang tepat mempunyai dua faktor.
Contoh :
Salah satu bilangan prima adalah 2.
Karena, 2
1 x 2
Artinya , faktor dari 2 ada dua macam, yaitu 1 dan 2.

2. Faktor Prima
 Faktor prima suatu bilangan adalah bilangan prima yang terkandung dalam faktor itu.
 Mencari faktor prima suatu bilangan dengan menggunakan pohon faktor.
Catatan :
1. Bilangan yang akan dicari faktornya dibagi dengan bilangan prima.
2. Bila hasilnya masih dapat dibagi, maka dibagi lagi dengan bilangan prima yang lain.
Contoh : 26 dan 28
26               28
2 13           2 14
                     2 7
26 = 2 x 13 28 = 2 x 2 x 7

D. Menentukan KPK dan FPB
1. KPK
KPK adalah bilangan yang merupakan persekutuan yang terkecil dari kelipatan 2 bilangan atau lebih.
Langkah menentukan KPK dari dua bilangan atau lebih, adalah sebagai berikut :
- Cari faktorisasi prima dari masing – masing bilangan.
- Cari faktor yang sama, diantara yang sama kemudian ambil yang mempunyai pangkat terbesar.
- Ambil pangkat yang berbeda.
- Dari hasil langkah kedua dan ketiga dikalikan.
Contoh :
Carilah KPK dari 10 dan 12
10 12
2 5 2 6
2 3
Faktorisasi prima dari 10 = 2 x 5
Faktorisasi prima dari 12 = 2 x 2 x 3
Sehingga KPK dari 10 adalah 2 x 2 x 3 x 5 = 60

2. FPB
FPB adalah bilangan terbesar yang habis membagi dua bilangan atau lebih.
Langkah menentukan FPB dari dua bilangan, adalah sebagai berikut :
- Cari faktorisasi prima yang sama.
- Ambil pangkat yang terkecil.
- Kalikan hasil dari langkah 1 dan 2.
Contoh :
Carilah FPB dari 10 dan 12
10 12
2 5 2 6
2 3
Faktorisasi prima dari 10 = 2 x 5
Faktorisasi prima dari 12 = 2 x 2 x 3
Sehingga FPB dari 10 dan 12 adalah 2

Materi Kelas 4 SD "Membandingkan dan Mengurutkan Bilangan"

Selasa, 01 November 2011

A. Membandingkan dan Mengurutkan Bilangan
1. Mengenal bilangan 5.000 - 10.000
a. Membaca Lambang Bilangan
Perhatikan contoh berikut ini!
5.000 dibaca lima ribu.
5.005 dibaca lima ribu lima
6.012 dibaca enam ribu dua belas
7.032 dibaca tujuh ribu tiga puluh dua
8.065 dibaca delapan ribu enam puluh lima.
9099 dibaca sembilan ribu sembilan puluh sembilan.
10.000 dibaca sepuluh ribu.

b. Menulis Nama Bilangan

Perhatikan contoh berikut ini!
5023 ditulis lima ribu dua puluh tiga.
6050 ditulis enam ribu lima puluh.
7123 ditulis tujuh ribu seratus dua puluh tiga.
8765 ditulis delapan ribu tujuh ratus enam puluh lima.
9900 ditulis sembilan ratus sembilan puluh sembilan.

c. Menulis Lambang Bilangan

Perhatikan contoh berikut ini!
lima ribu delapan belas ditulis 5.018
enam ribu dua puluh sembilan ditulis 6.029
tujuh ribu enam puluh empat ditulis 7.064
delapan ribu delapan ratus ditulis 8.800
sembilan ribu dua ratus empat puluh empat ditulis 9.244
sepuluh ribu ditulis 10.000

2. Mengenal Bilangan 10.000 sampai 50.000
a. Membaca Lambang Bilangan

 Perhatikan contoh berikut ini!
10.001 dibaca sepuluh ribu satu
20.031 dibaca dua puluh ribu tiga puluh satu.
30.173 dibaca tiga puluh ribu seratustujuh puluh tiga.
40.452 dibaca empat puluh ribu empat ratus lima puluh dua.
50.000 dibaca lima puluh ribu.

b. Menulis Nama Bilangan
Perhatikan contoh berikut ini!
10.009 ditulis sepuluh ribu sembilan
20.030 ditulis dua puluh ribu tiga puluh.
30.250 ditulis tiga puluh ribu dua ratus lima puluh.
40.999 ditulis empat puluh ribu sembilan ratus sembilan puluh sembilan.

c. Menulis Lambang Bilangan

Perhatikan contoh dibawah ini!
sepulu ribu seratus tujuh ditulis 10.107
dua puluh ribu dua ratus tiga puluh satu ditulis 20.231
tiga puluh ribu lima ratus lima puluh lima ditulis 30.555
empat puluh ribu sembilan puluh sembilan ditulis 40.099
lima puluh ribu ditulis 50.000

3. Mengenal Bilangan lebih dari 50.000
a. Membaca Lambang Bilangan

Perhatikan contoh berikut ini!
60.000 dibaca enam puluh ribu
88.888 dibaca delapan puluh delapan ribu delapan ratus delapan
100.000 dibaca seratus ribu
303.000 dibaca tiga ratus tiga ribu
550.000 dibaca lima ratus lima puluh ribu

b. Menulis nama Bilangan

Perhatikan contoh berikut ini!
73.100 ditulis tujuh puluh tiga ribu seratus.
98.650 ditulis sembilan puluh delapan ribu enam ratus lima puluh.
100.300 ditulis seratus ribu tiga ratus
254.001 ditulis dua ratus lima puluh empat ribu satu
509.090 ditulis lima ratus sembilan ribu sembilan puluh.

c. Menulis Lambang Bilangan

Perhatika contoh berikut ini!
delapan puluh ribu lima ratus ditulis 80.500
sembilan puluh lima ribu lima ditulis 95.005
seratus tujuh puluh tiga ribu ditulis 173.000
empat ratus delapan puluh dua ribu seratus empat ditulis 482.104
lima ratus enam puluh ribu enam ratus tujuh puluh dua ditulis 560.672

4. Menentukan Nilai Tempat
Perhatikan contoh berikut ini!
132.682

·         Nilai Tempatnya (dilihat dari depan)
1 = ratusan ribu      
3 = puluhan ribu
2 = ribuan
6 = ratusan
5 = puluhan
8 = satuan

·         Nilai Tempatnya (dilihat dari Belakang)
8 = satuan
5 = puluhan
6 = ratusan
2 = ribuan
3 = puluhan ribu
1 =ratusan ribu

5. Membandingkan Dua Bilangan yang Melibatkan Dua Tempat
 Tanda Pembanding
a) ... > ... artinya, lebih dari.
b) ... < ... artinya, kurang dari.
c) ... = ... artinya, sama dengan

 Contoh
a) 10 > 7 artinya, 10 lebih dari tujuh.
b) 8 < 12 artinya, 8 kurang dari dua belas.
c) 6 = 6 artinya, enam sama dengan enam.

 Untuk membandingkan dua bilangan, dilakukan dengan cara sebagai berikut :
Pisahkan masing-masing nilai tempat pada kedua bilangan tersebut, kemudian bandingkan.

6. Mengurutkan Bilangan dari Terkecil atau Terbesar
a. Mengurutkan Bilangan dengan Pola Teratur
Urutkan Bilangan berikut ini dari yang Terkecil
1) 36.425, 38.452, 35.452, 39.452, 37.452 (selisih 1000)
Jawab : 35.452, 36.452, 37.452, 38.452, 39.452

Urutkan berikut ini dari yang terbesar
1) 55.505, 55.105, 55.305, 55.405, 55.205 (selisih 100)
Jawab : 55.505, 55.405, 55.305, 55.205, 55.105


b. Mengurutkan Bilangan yang Tidak Berpola
→ caranya yaitu dengan mengurutkan bilangan-bilangan dengan selisih yang paling dekat.

Designed by Open Media, Blogger Templates by Blog and Web